Pesona Al-Qalam



Entah mengapa saya begitu tertarik dengan surat Al-Qalam. Awalnya saya tak sengaja mendengar mp 4 surat Al-Qalam di youtube, ketika itu sebenarnya saya tengah mencari vidio untuk tugas kuliah sembari mengerjakan laporan. Hati sempat tersentak ketika laptop mendengungkan kalam-kalam Alloh SWT, padahal saya yakin betul ketika itu saya tengah memutar vidio tentang mekanisme mesin diesel. Perhatian saya pun teralihkan, akhirnya saya putuskan untuk menengok vidio yang tengah di putar, betapa terkejutnya saya setelah saya lihat vidio tersebut. Vidio tersebut adalah vidio seorang nara pidana yang tengah melafakan surat Al- Qalam ayat 11-28. Ayat-ayat tersebut dilafalkan dengan lantang, merdu dan yang lebih istimewa ayat-ayat tersebut sudah mendera dalam dada dan berada dalam ingatan sang nara pidana. Beliau tidak memegang mushaf sama sekali, beliau hanya terduduk dibalik jeruji besi dengan tangan terlipat mendekap kaki. Perlahan butir-butir bening mulai meluncur diatas pipi, entah mengapa hati saya terasa sesak. Ada perasaan berkecamuk yang tak mudah untuk saya jelaskan. Saya pun memutuskan untuk berlari dan menangis di kamar mandi, ayat-ayat yang baru saya dengarkan masih terngiang-ngiang. Perasaan saya akhirnya pun mulai tenang meski air mata masih enggan tenggelam, saya pun berwudu berharap agar air mata ini lekas terhenti. Ternyata Alloh berkehendak lain, ketika saya masuk kedalam kamar air mata pun tumpah kemabali. Hal ini mendorong saya untuk mengambil mushaf kecil yang berada diatas meja. Entah kebetulan atau memang Alloh lah yang menggerakan tangan ini, tanpa sengaja saya membuka surat Al-Qalam dari 114 surat yang ada didalam Al-Qur’an, Alloh menuntun saya untuk mebaca surat Al-Qalam. Ketika saya sampai pada ayat 11, suara saya mulai paruh disusul dengan air mata yang menganak sungai. Hal ini terus terjadi hingga bibir ini terhenti pada ayat ke 28. Rasa heran, penasaran, membuat saya ingin tahu sebenarnya apa makna ayat-ayat tersebut hingga batin ini terguncang karena firman-Nya. Perlahan mata ini mulai menelusuri huruf-huruf alfabet yang berada di bawah ayat-ayat Al-Qur’an yang tadi saya baca. Bagaimana mungkin batin ini tidak teriris ketika membaca ayat-ayat tersebut. Arti surat Al-Qalam ayat 11-28
“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah. Yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa. Yang kaku kasar, selain dari itu, yang terkenal kejahatannya. Karena dia mempunyai (banyak) harta dan anak. Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala". Kelak akan Kami beri tanda dia di belalai (hidungnya). Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil) nya di pagi hari. Dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin). Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. Lalu mereka panggil memanggil di pagi hari. ‘Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya’. Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik. Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebun mu. Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya). Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan). bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya). Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka. Bukankah aku telah mengatakan kepada mu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhan mu)?"
Tertampar diri ini ketika membaca arti dari surat Al-Qalam ayat 11-28. Sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah peringatan bagi seluruh umat.

Komentar

Postingan Populer