PENGUKURAN KADAR LENGAS TANAH



I.         PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu, baik itu sifat fisik, kimiawi juga sifat biologis. Dilihat dari sudut pertanian, tanah adalah alat atau faktor produksi yang dapat menghasilkan berbagai produk pertanian.Peranan tanah sebagai alat produksi pertanian adalah sebagai berikut:
1.        Tanah sebagai tempat berdirinya tanaman.
2.        Tanah sebagai gudang tempat-tempat unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.
3.        Tanah sebagai tempat persediaan air bagi tanaman.
4.        Tanah dengan tata udara yang baik merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan kapiler. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan lengas tanah, yaitu anasir iklim, kandungan bahan organik dan fraksi lempung tanah, topografi serta adanya bahan penutup tanah (baik organik maupun non organik). Anasir iklim berpengaruh besar pada lengas tanah, yaitu selisih antara curah hujan dan penguapan atau evaporasi, sebab dari kedua anasir ini akan menentukan suatu tanah akan mengalami surplus atau defisit. Bahan organik serta lempung mempunyai peran yang mirip dalam mengatur kandungan lengas tanah yaitu sebagai penyimpan/penyekap air, hal tersebut terjadi karena koloid mempunyai luas permukaan jenis besar sehingga berakibat pada kemampuannya menyimpan air yang relatif besar. Topografi atau relief berpengaruh pada kecepatan air masuk kedalam tanah dan dapat pula mempercepat kehilangan lengas akibat dari aliran permukaan.Sedangkan faktor penutup tanah berperan dalam mengurangi evaporasi (penguapan), sehingga kandungan lengas lebih tahan lama atau awet.
Kadar lengas suatu tanah dapat diketahui dengan beberapa macam metode yaitu gravimetric, volumetric, tensiometer, pancaran neutron, calcium carbide dan TDR (Time Domain Reflektometri).

B.     Tujuan
1.    Mengetahui cara kalibrasi dengan Soil Moisture Sensor
2.    Mengukur kelembaban tanah
3.    Mengetahui tekstur tanah
I.         TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan materi yang melapisi daratan di bumi yang terdiri dari bahan organik dan bahan anorganaik. Bahan anorganik meliputi batuan penyusun litosfer, air dan udara. Sedangkan bahan organik berasal dari hewan dan tumbuhan. Variasi komponen suatu penyusun tanah akan menentukan ciri, sifat, watak dan kelakuan tanah. Tanah adalah akumulasi tubuh alam yang bebas, menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tumbuhan, memiliki sifat sebagai pengaruh iklim dan jasa hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu dan selama jangka waktu tertentu pula. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat dipermukaan bumi, berasal dari pelapukan batuan atau dekomposisi bahan organik.
Tekstur tanah adalah salah satu sifat tanah yang menunjukan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi tanah fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah sangat menentukan tingkat pertumbuhan tanaman dan penyerapan air serta mineral. Dalam menetapkan tekstur tanah terdapat dua metode, yaitu menurut metode perasaan dilapangan atau uji kualitatif. Metode ini dimulai dengan masa tanah kering atau lembab  yang dibasahi secukupnya kemudian dipijat diantara ibu jari dan telunjuk  sehingga membentuk bola lembab. Hal yang dirasakan adalah kasar atau licin kemudian ditentukan tekstur berdasarkan tabel. Metode lain yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pada metode ini terdapat tiga tahapan yaitu analisis ukuran partikel,  yaitu menghilangkan bahan-bahan pengikat tanah.
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung  satu dengan yang lain membentuk agregat dari yang hasil peroses pedogenesis. Struktur tanah berhubungan dengan cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain. Didalam tanah dengan struktur yang baik, partikel debu dan pasir dipegang bersama agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara, juga akar tanaman untuk untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil (mikropori) memegang air untuk  kebetulan tanaman. Idealnya  bahwa struktur disebut granular.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur padat. Struktur tanah berpengaruh terhadap gerakan air, gerakan udara, suhu udara, suhu tanah dan hambatan mekanik perkecambahan biji serta penetrasi akar tanaman.
 Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah dan terikat oleh berbagai kakas (matrik, osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejajar dengan peningkatan permukaan jenis α arah dan kerapatan  muatan elektrostatik α arah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang terdapat diserap tubuh. Bagian lengas tanah yang tumbuh mampu menyerap dinamakan ketersediaan (Purwodidodo, 2006).
Kadar lengas tanah artinya kandungan uap air yang terdapat dalam pori-pori tanah, yang mampu diikat oleh partikel-partikel tanah dan tersimpan dalam tanah. Pada percobaan lengas tanah yang digunakan adalah tanah kering. Berat tanah sebelum dioven lebih besar dari pada sebelum dioven. Perbedaan berat itu terjadi karena saat dioven air yang terkandung dalam tanah menguap, sehingga mengurangi bobot tanah.
I.         METODOLOGI
A.      Alat dan Bahan
Alat:
1.        Ring sempel                        
2.        Oven
3.        Pipet
4.        Gelas ukur
5.        Laptop
6.        Penggaris
7.        Botol bekas
8.        Ardion
Bahan:
1.    Tanah
2.    Air
3.    Tisu
B.       Prosedur Kerja
1.        Menyiapkan enam jenis tanah secukupnya.
2.        Mengoven 1500 selama 24 jam.
3.        Memasukan tanah kedalam botol plastik untuk pengukuran tekstur tanah, tambahkan air dengan perbandingan 1:1.
4.        Mengamati tinggi pasir, debu dan liat, catat hasilnya.
Tabel 1.Data hasil pengukuran teksturt anah.
Teksturtanah
Lama waktu
Tinggi
Lama waktu
Harike 0
Harike 2
Pasir
Padasaat 20 menit


Debu
Padamenitke 30


Liat
-



5.    Menimbang ring sampel.
6.    Memasukkan tanah kedalam 3 ring sampel tanah, beri label a, b dan c dengan tiga perlakuan.
a.    Ring sampel a tanpa air
b.    Ring sampel b tambahkan air 10 ml
c.    Ring sampel c tambahkan air 30 ml
7.    Menimbang tanah+ring sampel.
8.    Menancapkan Soil Moisture Sensor, kalibrasi.
9.    Menimbang tanah+ring sampel.
10. Mengoven 105°C selama 24 jam.
11. Menimbangtanah+ringsampel.
12. Mengukurkadar air Ka  x 100%
Tabel 2.Data hasil pengukuran kadar air dan resistensi tanah
Jenistanah
Massa awal (g)
Massa akhir (g)
Ka (%)
Resistensi
A




B




C




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil
Tabel 3.Tinggi tekstur tanah
Teksturtanah
Lama waktu
(jam)
Tinggi (cm)
½ jam
48 jam
Pasir
1/3
6,5
5,8
Debu
½
5
5,9
Liat
48
-
0,5

Tabel 4. Kadar air dan resistensi tanah yang diuji
Tanah
Mawal
Makhir
Ka (%)
Resistansi (mV)
A
41
38.1
7.611549
0
B
46.09
32.69
40.99113
565
C
67.38
39.89
68.91451
846

Keterangan : 0 – 300     = Dry soil
                      300 – 700 = Humid Soil
                      700 – 950 = Inwater
A.      Pembahasan
Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan kapiler. Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah  dan meningkat sesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan kerapatan muatan elektrostatik partikel tanah. Gaya osmosis dipengaruhi oleh zat terlarut dalam air maka meningkat dengan semakin pekatnya larutan, sedang gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan.
Lengas tanah ialah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas, yaitu kakas ikat matrik, osmosis, dan kapiler. Kakas ikat matrik dibangkitkan oleh zarah tanah. Kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan permukaan zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Kakas ikat osmosis dibangkitkan oleh zat terlarut dalam air, maka kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan kepekatan larutan air. Kakas ikat kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan muka air. Makin sempit pori-pori tanah, maka makin cekung meniscus air, kakas kapiler makin tinggi. Jumlah ketiga kakas ikat tadi disebut “potensial lengas tanah”, “tegangan lengas tanah”, “tekanan lengas tanah”, atau “isapan lengas tanah” dan menjadai ukuran kemampuan tanah menyimpan air melawan kakas gravitasi yang menarik air ke luar tubuh tanah (Notohadiprawiro,1999).
Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian dan atau seluruh ruang pori tanah dan teradsorbsi pada permukaan tanah. Lengas dapat teteap berada dalam ruang pori karena terdapat tegangan potensial. Apabila kandungan lengas terus berkurang sehingga tidak mampu mengimbangi kehilangan air akibat evapotranspirasi maka dikatakan dalam titik layu tetao. (Agus, 2008)
Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan (Notohadiprabowo,2006)
Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini terjadi 2 – 3 hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus oleh air, textur dan struktur tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua terisi oleh air dan temperatur yang cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini berada di antara 5 – 40%. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi.
Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis, sehingga tegangan antarair-udara meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi. Kadar air kapasitas lapang pada tanah Alfisol sebesar 0,42% karena dipengaruhi oleh besar kecilnya pemberian air pada permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bukman and Brady (1982) yang menyatakan bahwa jika pemberian air pada permukaan tanah dihentikan, air akan turun ke bawah lebih cepat.
Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan  untuk tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi untuk kebanyakan mendekati titik layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat, dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman. Penyesuaian untuk menjaga kehilangan air di atas titik layunya telah ditunjukkan dengan baik.
Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam, sehingga air gravitasi sudah turun semua. Pada kondisi kapsitas lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman karena pori makro berisi udara sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air. Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan dengan tegangan 1/3 atm atau pada pF 2,54.
Tekstur tanah adalah kasar atau halusnya tanah dari fraksi tanah halus 2mm, berdasarkan perbandingan banyaknya butir butir pasir, debu dan liat (Hardjowigeno, 2003). Pada beberapa tanah, kerikil batu dan batuan induk dari lapisan lapisan tanah ada juga yang mempengaruhi tekstur dan penggunaan tanah. Perkiraan atau penentuan tekstur tanah diperlukan pada saat menyelidiki tanah tanah dilapangan.
Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu dan lempung. Partikel ukuran lebih dari 2 mm, bahan organik dan agen perekat seperti kalsium karbonate harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur. Tanah bertekstur sama misal geluh berdebu mempunyai sifat fisika dan kimia yang hampir sama dengan syarat mineralogi lempung.
Tekstur tanah adalah keadaan tanah yang menunjukan kasar halusnya tanah. Ini dapat dideteksi dengan cara memirit tanah denngan jari tangan.
Istilah tekstur tanah (soil texture) bermakna kisaran ukuran zarahzarah di dalam tanah, yakni apakah zarah-zarah tersebut tersusun dari partikel terutama berukuran besar, kecil, atau ukuran sedang atau kisaran ukuran. Istilah ini mumpunyai dua makna balk kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur mewakili "rasa" dari bahan tanah, apakan kasar dan "ngeres" atau halus dan lembut.
Kadar lengas dapat diketahui dengan menggunakan berbagai macam metode, antara lain: gravimetris, tensiometer, pancaran neutron, dan kalsium. Metode ini masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan.
1.    Metode gravimetris yaitu menghitung selisih berat lengas antara sebelum dan setelah dikeringkan, namun dalam pemakaiannya timbangan harus sensitive karena diperlukan ketelitian yang tinggi dalam baca data agar hasil tidak salah dan menyimpang.
2.    Metode tensiometer yaitu mengkalibrasikan antara ketinggian air raksa dalam kelemahannya yang terdesak oleh air dalam tanah dengan kurva standard, kelemahannya adalah harus dengan kurva standard dan butuh waktu lama dalam pengukurannya. Keunggulannya dapat melihat fluktuasi air tanah. Pancaran neutron digunakan untuk menghitung partikel neutron yang tertabrak oleh air tanah dan tercatat oleh detektor tetapi detektor harus sensitif dan harganya sangat mahal, kelebihan yang dimiliki adalah metode ini hasilnya sangat rinci.
3.    Metode kalsium adalah kandungan lengas terukur yaitu tekanan yang dicatat oleh manometer akibat desakan gas hasil reaksi antara bahan karbit dengan air tanah, dan lain-lain, kelemahan dari metode ini, kadar yang kecil tidak dapat terdeteksi dan keunggulannya murah.
Manfaat mengetahui kandungan lengas tanah dalam bidang keteknikan pertanian adalah lengas berperansangat penting dalam proses genesa tanah. Kelangsungan hidup tanaman dan renik tanah. Setiap reaksi kimia dan fisika yang terjadi di dalam tanah hampir selalu melibatkan air sebagai pelarut garam-garam mineral. Senyawa asam dan basa, serta ion-ion dan gugus-gugus organik maupun anorganik. Manfaat lain dari perhitungan kadar lengas ini dalam bidang keteknikan pertanian antara lain, pengetahuan kadar lengas tanah digunakan untuk menduga kebutuhan air untuk persawahan, menduga kebutuhan air selama proses irigasi dan mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas atau airnya. Hal ini juga digunakan dalam perhitungan nilai perbandingan dispersi (NPD). Selain itu digunakan untuk mengetahui daya tahan tanah terhadap erosi.
Dalam bidang keteknikan pertanian, pengetahuan tentang kadar lengas sangat bermanfaat, karena akan mengontrol serapan hara dan pernafasan akar-akar tanaman yang akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengetahui kapasitas lengas maksimum suatu tanah, sehingga dapat diketahui daya simpan lengasnya demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta keberhasilan dalam pembudidayaan dibidang pertanian.
Manfaat yang diperoleh dengan mengetahui kadar lengas tanah adalah:
1.       Dalam pengolahan tanah
Dengan mengetahui kadar lengas metode pengolahan lahan  dapat ditentukan dengan cara yang tepat
2.       Dalam penentuan kisaran air bagi tanaman
Dengan adanya air bebas, air tersedia, dan air tidak tersedia maka kisaran air yang akan diberikan pada tanaman bisa dikira-kira lebih dulu
3.       Dalam pemupukan
Dengan mengetahui kadar lengas juga dapat ditentukan jenis pupuk yang sesuai dengan tanah tertentu.
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C.
Kelebihan software arduino:
1.     Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
2.     Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial atau RS323 bisa menggunakannya.
3.     Bahasa pemrograman relatif mudah karena software arduino dilengkapi dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
4.     Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Prosedur praktikum:
1.        Menyiapkan enam jenis tanah secukupnya, setiap kelompok mengambil sampel tanah dari tempat yang berbeda-beda.
2.        Menimbang ring sampel, ring sampel yang kosong ditimbang bersama tutupnya.
3.        Mengoventanah 105oC selama 24 jam, sampel tanah yang sudah diambil bebas dari batuan dan serabut-serabut akar tanaman dioven selama 24 jam dengan suhu oven 105oC.
4.        Setelah tanah yang di oven dikeluarkan masukan tanah kedalam botol plastik dengan perbandingan antara tanah dan air 1:1.
5.        Sajikan hasil pengamatan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 5.Tinggi tekstur tanah
Teksturtanah
Lama waktu
(jam)
Tinggi (cm)
½ jam
48 jam
Pasir
1/3
6,5
5,8
Debu
½
5
5,9
Liat
48
-
0,5

6.        Tanah yang telah di oven tersebut juga ditimbang sebanyak 40 gram utnuk setiap 1 ring dan dimasukkan ke dalam ring. Memasukan tanah ke 3 ring sampel.
a.    Untuk ring pertama dengan tanah 40 gram dibiarkan tanpa air
b.    Untuk ring ke dua dengan tanah 40 gram diberikan air sebanyak 10 ml
c.    Untuk ring ke tiga dengan tanah 40 gram diberikan air sebanyak 30 ml
7.        Menancapkan Soil Moisture Sensor Kalibrasi
8.        Ketiga ring tersebut kemudian ditimbang satu persatu.
9.        Kemudian ketiga ring yang berisi sampel tanah tersebut dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 1050C.
10.    Setelah 24 jam menimbang tanah + ring.
11.    Menghitung kadar air dengan rumus
Tabel 6. Kadar air dan resistensi tanah yang diuji
Tanah
Mawal
Makhir
Ka (%)
Resistansi (mV)
A
41
38.1
7.611549
0
B
46.09
32.69
40.99113
565
C
67.38
39.89
68.91451
846

Keterangan : 0 – 300     = Dry soil
                      300 – 700 = Humid Soil
                      700 – 950 = Inwater
Presentase pasir, debu, dan liat dihitung sebagai berikut:
Presentase pasir: Tinggi pasir x 100%
                            Tinggi total
Presentase pasir: 5,8  x 100%
                            12,2
Presentase pasir: 47,5%
Presentase debu: Tinggi debu x 100%
                            Tinggi total
Presentase debu: 5,9  x 100%
                            12,2
Presentase debu: 48,4%
Presentase liat: Tinggi liat x 100%
                         Tinggi total
Presentase liat: 0,5  x 100%
                         12,2
Presentase liat: 4,1%
Hasil perhitungan diatas menunjukan presentase pasir sebesar 47,5%, presentase debu sebesar 48,4% dan presentase liat sebesar 4,1%. Hasil ini sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah yang dari tanah yang diambil. Tekstur tanah sendiri dipengaruhi oleh iklim, topografi, organisme hidup dialam tanah tersebut, waktu dan bahan induk. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu pasir 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm. Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Maka pada suatu tanah, butiran pasir merupakan penyusun yang dominan, pada kasus lain liat merupakan penyusun tanah yang terbesar.


Grafik diatas menunjukan hubungan antara kadar air tanah terhadap resistensi. Pada kadar 7.611549% resistensi berada pada 0 mV. Pada saat kadar air 40.99113% maka resisten berada pada 565 mV. Sedangkan ketika kadar air berada 68.91451% resistensi berada pada 846 mV.
Kadar air dan resistensi setiap tanah berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan masa awal dan masa akhir pada setiap sampel tanah. Misalnya saja pada sampel tanah kelompok enam. Pada saat resistensi berada di titik 0 mV kadar air bera pad 7,78%, selisih 0,17% dengan kadar air pada kelompok lima yaitu 7.611549%. Perbedaan kadar air tersebut dikarenakan adanya perbedaan masa awal dan masa akhir antara kelompok lima dan kelompok enam. Meskipun berada dalam resistensi yang sama yaitu  0 mV namun kadar air dari kedua kelompok tersebut tidak sama. Bila pada kelompk lima resistensi sesuai dengan jenis perlakuakn, yaitu pada ring a atau ring pertama tidak diberi air maka sampel termasuk dalam range 0-300 yang dikatagorikan sebagai Dry soil begitupun pada kelompok enam. Pada ring b atau ring kedua tanah ditambah dengan 10 mili liter air maka tanah tersebut seharusnya masuk kedalam katagori Humid Soil yang berada pada range 300-700 dan pada kelompok lima nilai resistensinya berada pada angka 565 hasil ini menunjukan kesesuaian sensor dengan perlakuan. Sementara itu pada ring b kelompok enak yang diberikan perlakuan sama dengan kelompok lima nilai resistensinya berada pada angka 812 yang artinya termasuk kedalam katagori Inwater bukan Humid Soil padahal bila dilihat dari perilaku perlakuan penamabahan 10 mili liter air yang sama seharusnya kedua sampel tanah tersebut menunjukan nilai resistensi yang berada pada range 300-700. Begitu pula pada ring sampel tanah c atau yang ketiga. Pada kelompok lima tanah yang diberi penambahan air sebanyak 30 mili liter tersebut nilai resistensinya berada pada range 700-950 hal ini menunjukan tanah tersebut termasuk Inwater. Dengan perlakuan yang sama pula pada kelompok enam didapati perbedaan nilai resistensi yaitu 218 nilai tersebut berada pada range 0-300 yang menandakan bahwa tanah tersebut Dry soil.
Perbedaan tersebut dapat terjadi akibat ketidak konsistenan soil moisture sensore atau kesalahan pada manusia yang menggunakannya. Karena seharusnya perbedaan perlakuan akan memberikan nilai resistensi yang berbeda pula.
Klasifiksi kelembaban tanah berdasarkan hasil pengukuran soil moisture sensore:
1.    Dry soil, tanah yang dapat dimasukan didalam katagori Dry soil adalah jenis tanah yang memiliki nilai resistensi pada range 0-300 mV. Pada kelompok kami jenis tanah yang termasuk kedalam Dry soil adalah tanah pada ring a atau ring pertama yang tidak diberikan penambahan air.
2.    Humid Soil, untuk katagori ini nilai resistensi tanah harus berada pada range 300-700. Pada kelompok kami tanah tersebut berada pada ring b atau ring kedua dengan perlakuan penambahan 10 mililiter air pada tanah.
3.    Inwater, tanah yang termasuk kedalam katagori ini memiliki nilai range 700-950. Pada kelompok kami terdapat pada ring c atau ring kedua dengan perlakuan penambahan air sebanyak 30 mili liter air pada tanah.
Praktikum tidak selamanya mengalami kelancaran dan kemulusan dalam pelaksanaannya ada kalanya praktikan juga mengalami beberapa kendala pada saat pelaksanaan praktikum. Pada praktikum kali ini kendala yang dialami adalah keterbatasan soil moisture sensore hal ini menyebabkan mahasiswa tidak dapat mencoba mengukur resistensi tanah sendiri. Selain itu soil moisture sensore yang hanya ada satu menyebabkan data yang diambil kurang falid karena berkali-kali dipakai pada saat waktu yang sama.
V.    KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah:
1.        Lengas tanah adalah air yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan kapiler.
2.        Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat.
3.        Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi pasir, debu dan lempung. Partikel ukuran lebih dari 2 mm, bahan organik dan agen perekat seperti kalsium karbonate harus dihilangkan sebelum menentukan tekstur.
4.        Kadar lengas dapat diketahui dengan menggunakan berbagai macam metode, antara lain: gravimetris, tensiometer, pancaran neutron, dan kalsium.
5.        Manfaat lain dari perhitungan kadar lengas ini dalam bidang keteknikan pertanian antara lain, pengetahuan kadar lengas tanah digunakan untuk menduga kebutuhan air untuk persawahan, menduga kebutuhan air selama proses irigasi dan mengetahui kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya simpan lengas atau airnya.
6.        Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel.
7.        Kadar air dan resistensi setiap tanah berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan masa awal dan masa akhir pada setiap sampel tanah.
8.        Klasifiksi kelembaban tanah berdasarkan hasil pengukuran soil moisture sensore ada tiga yaitu dry soil, humid soil dan inwater.

B.       Saran
Praktikum sudah berjalan dengan lancar, namun peralatan yang digunakan masih terlalu sedikit, serta waktu praktikum terlalu malam.
 

Komentar

  1. Hotel Casinos & Resorts Near Casino, St. Louis
    Explore the best 원주 출장마사지 25 수원 출장안마 casinos near St. 경주 출장마사지 Louis, MO. 충청남도 출장샵 Find reviews 파주 출장샵 and discounts for AAA/AARP members, seniors,

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer