PENGUKURAN KADAR LENGAS TANAH
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah
adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik
sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu, baik itu sifat fisik, kimiawi
juga sifat biologis. Dilihat dari sudut pertanian, tanah adalah alat atau
faktor produksi yang dapat menghasilkan berbagai produk pertanian.Peranan tanah
sebagai alat produksi pertanian adalah sebagai berikut:
1.
Tanah sebagai tempat berdirinya tanaman.
2.
Tanah sebagai gudang tempat-tempat
unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman.
3.
Tanah sebagai tempat persediaan air bagi
tanaman.
4.
Tanah dengan tata udara yang baik
merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Lengas tanah adalah air
yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan
kapiler. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kandungan lengas tanah, yaitu anasir iklim,
kandungan bahan organik dan fraksi lempung tanah, topografi serta adanya bahan penutup
tanah (baik organik maupun non organik). Anasir iklim berpengaruh besar pada lengas tanah,
yaitu selisih antara curah hujan dan penguapan atau evaporasi, sebab dari kedua
anasir ini akan menentukan suatu tanah akan mengalami surplus atau defisit. Bahan organik serta lempung
mempunyai peran yang mirip dalam mengatur kandungan lengas tanah yaitu sebagai penyimpan/penyekap air, hal tersebut terjadi
karena koloid mempunyai luas permukaan jenis besar sehingga berakibat
pada kemampuannya menyimpan
air yang relatif besar. Topografi atau relief berpengaruh pada kecepatan air masuk kedalam tanah
dan dapat pula mempercepat kehilangan lengas akibat dari aliran permukaan.Sedangkan
faktor penutup tanah berperan
dalam mengurangi evaporasi (penguapan), sehingga kandungan lengas lebih tahan
lama atau awet.
Kadar lengas suatu
tanah dapat diketahui dengan beberapa macam metode yaitu gravimetric,
volumetric, tensiometer, pancaran neutron, calcium carbide dan TDR (Time Domain Reflektometri).
B.
Tujuan
1. Mengetahui
cara kalibrasi dengan Soil Moisture Sensor
2. Mengukur
kelembaban tanah
3.
Mengetahui tekstur tanah
I.
TINJAUAN
PUSTAKA
Tanah merupakan materi
yang melapisi daratan di bumi yang terdiri dari bahan organik dan bahan
anorganaik. Bahan anorganik meliputi batuan penyusun litosfer, air dan udara.
Sedangkan bahan organik berasal dari hewan dan tumbuhan. Variasi komponen suatu
penyusun tanah akan menentukan ciri, sifat, watak dan kelakuan tanah. Tanah
adalah akumulasi tubuh alam yang bebas, menduduki sebagian besar permukaan bumi
yang mampu menumbuhkan tumbuhan, memiliki sifat sebagai pengaruh iklim dan jasa
hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu dan
selama jangka waktu tertentu pula. Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga
dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat dipermukaan bumi, berasal dari pelapukan batuan atau
dekomposisi bahan organik.
Tekstur tanah adalah salah satu
sifat tanah yang menunjukan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan
sebagai perbandingan proporsi tanah fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah
sangat menentukan tingkat pertumbuhan tanaman dan penyerapan air serta mineral.
Dalam menetapkan tekstur tanah terdapat dua metode,
yaitu menurut metode perasaan dilapangan atau uji kualitatif. Metode ini
dimulai dengan masa tanah kering atau lembab yang dibasahi secukupnya
kemudian dipijat diantara ibu jari dan telunjuk sehingga membentuk bola
lembab. Hal yang dirasakan adalah kasar atau licin kemudian ditentukan tekstur
berdasarkan tabel. Metode lain yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pada
metode ini terdapat tiga tahapan yaitu analisis ukuran partikel, yaitu
menghilangkan bahan-bahan pengikat tanah.
Struktur tanah merupakan sifat fisik
tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang
bergabung satu dengan yang lain membentuk
agregat dari yang hasil peroses pedogenesis. Struktur tanah berhubungan dengan
cara dimana partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain.
Didalam tanah dengan struktur yang baik, partikel debu dan pasir dipegang
bersama agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang
kosong yang besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara,
juga akar tanaman untuk untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam.
Sedangkan ruangan kosong yang kecil (mikropori) memegang air untuk
kebetulan tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut granular.
Pengaruh struktur dan tekstur tanah
terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah (ringan)
pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman pakan dan produksi persatuan
waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang
tumbuh pada tanah berstruktur padat. Struktur tanah berpengaruh terhadap
gerakan air, gerakan udara, suhu udara, suhu tanah dan hambatan mekanik
perkecambahan biji serta penetrasi akar tanaman.
Lengas tanah adalah air
yang terdapat dalam tanah dan terikat oleh berbagai kakas (matrik, osmosis, dan
kapiler). Kakas ini meningkat sejajar dengan peningkatan permukaan jenis α arah
dan kerapatan muatan elektrostatik α arah tanah. Tegangan lengas tanah
juga menentukan beberapa banyak air yang terdapat diserap tubuh. Bagian lengas
tanah yang tumbuh mampu menyerap dinamakan ketersediaan (Purwodidodo, 2006).
Kadar lengas tanah
artinya kandungan uap air yang terdapat dalam pori-pori tanah, yang mampu
diikat oleh partikel-partikel tanah dan tersimpan dalam tanah. Pada percobaan
lengas tanah yang digunakan adalah tanah kering. Berat tanah sebelum dioven
lebih besar
dari pada sebelum dioven. Perbedaan berat itu terjadi karena saat dioven air yang terkandung
dalam tanah menguap, sehingga mengurangi bobot tanah.
I.
METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Alat:
1.
Ring sempel
2.
Oven
3.
Pipet
4.
Gelas ukur
5.
Laptop
6.
Penggaris
7.
Botol bekas
8.
Ardion
Bahan:
1. Tanah
2. Air
3. Tisu
B. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan enam jenis tanah secukupnya.
2.
Mengoven 1500 selama 24 jam.
3.
Memasukan tanah kedalam botol plastik
untuk pengukuran tekstur tanah, tambahkan air dengan perbandingan 1:1.
4.
Mengamati tinggi pasir, debu dan liat,
catat hasilnya.
Tabel
1.Data hasil pengukuran teksturt anah.
Teksturtanah
|
Lama
waktu
|
Tinggi
|
Lama
waktu
|
Harike
0
|
Harike
2
|
||
Pasir
|
Padasaat 20 menit
|
|
|
Debu
|
Padamenitke 30
|
|
|
Liat
|
-
|
|
|
5. Menimbang
ring sampel.
6. Memasukkan
tanah kedalam 3 ring sampel tanah, beri label a, b dan c dengan tiga perlakuan.
a. Ring
sampel a tanpa air
b. Ring
sampel b tambahkan air 10 ml
c. Ring
sampel c tambahkan air 30 ml
7. Menimbang
tanah+ring sampel.
8. Menancapkan
Soil Moisture Sensor, kalibrasi.
9. Menimbang
tanah+ring sampel.
10. Mengoven 105°C selama 24 jam.
11. Menimbangtanah+ringsampel.
12. Mengukurkadar air Ka
x
100%
Tabel
2.Data hasil pengukuran kadar air dan resistensi tanah
Jenistanah
|
Massa
awal (g)
|
Massa
akhir (g)
|
Ka
(%)
|
Resistensi
|
A
|
|
|
|
|
B
|
|
|
|
|
C
|
|
|
|
|
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel
3.Tinggi tekstur tanah
Teksturtanah
|
Lama waktu
(jam)
|
Tinggi (cm)
|
|
½ jam
|
48 jam
|
||
Pasir
|
1/3
|
6,5
|
5,8
|
Debu
|
½
|
5
|
5,9
|
Liat
|
48
|
-
|
0,5
|
Tabel
4. Kadar air dan resistensi tanah yang diuji
Tanah
|
Mawal
|
Makhir
|
Ka (%)
|
Resistansi (mV)
|
A
|
41
|
38.1
|
7.611549
|
0
|
B
|
46.09
|
32.69
|
40.99113
|
565
|
C
|
67.38
|
39.89
|
68.91451
|
846
|
Keterangan : 0 –
300 = Dry soil
300 – 700 = Humid Soil
700 – 950 = Inwater
A.
Pembahasan
Lengas tanah adalah air
yang terikat oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan
kapiler. Gaya ikat matrik berasal dari tarikan antar partikel tanah dan
meningkat sesuai dengan peningkatan permukaan jenis partikel tanah dan
kerapatan muatan elektrostatik partikel tanah. Gaya osmosis dipengaruhi oleh
zat terlarut dalam air maka meningkat dengan semakin pekatnya larutan, sedang
gaya kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah berkaitan dengan tegangan.
Lengas tanah ialah air
yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas, yaitu kakas ikat
matrik, osmosis, dan kapiler. Kakas ikat matrik dibangkitkan oleh zarah tanah.
Kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan permukaan zarah dan kerapatan
muatan elektrostatik zarah tanah. Kakas ikat osmosis dibangkitkan oleh zat
terlarut dalam air, maka kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan
kepekatan larutan air. Kakas ikat kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah
berkaitan dengan tegangan muka air. Makin sempit pori-pori tanah, maka makin
cekung meniscus air, kakas kapiler makin tinggi. Jumlah ketiga kakas ikat tadi
disebut “potensial lengas tanah”, “tegangan lengas tanah”, “tekanan lengas
tanah”, atau “isapan lengas tanah” dan menjadai ukuran kemampuan tanah
menyimpan air melawan kakas gravitasi yang menarik air ke luar tubuh tanah
(Notohadiprawiro,1999).
Lengas tanah adalah air
yang mengisi sebagian dan atau seluruh ruang pori tanah dan teradsorbsi pada
permukaan tanah. Lengas dapat teteap berada dalam ruang pori karena terdapat
tegangan potensial. Apabila kandungan lengas terus berkurang sehingga tidak
mampu mengimbangi kehilangan air akibat evapotranspirasi maka dikatakan dalam titik
layu tetao. (Agus, 2008)
Lengas tanah merupakan
air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis,
dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis
zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah
juga menentukan beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas
tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan
(Notohadiprabowo,2006)
Kapasitas
lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya
drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat. Keadaan ini
terjadi 2 – 3 hari sesudah hujan jatuh yaitu bila tanah cukup mudah ditembus
oleh air, textur dan struktur tanahnya uniform dan pori-pori tanah belum semua
terisi oleh air dan temperatur yang cukup tinggi. Kelembaban pada saat ini
berada di antara 5 – 40%. Selama air di dalam tanah masih lebih tinggi daripada
kapasitas lapang maka tanah akan tetap lembab, ini disebabkan air kapiler
selalu dapat mengganti kehilangan air karena proses evaporasi.
Kapasitas lapang adalah
kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis, sehingga
tegangan antarair-udara meningkat hingga lebih besar dari gaya gravitasi. Kadar
air kapasitas lapang pada tanah Alfisol sebesar 0,42% karena dipengaruhi oleh
besar kecilnya pemberian air pada permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Bukman and Brady (1982) yang menyatakan bahwa jika pemberian air pada
permukaan tanah dihentikan, air akan turun ke bawah lebih cepat.
Air tersedia biasanya
dinyatakan sebagai air yang terikat antara kapasitas lapangan dan koefisien
layu. Kadar air yang diperlukan untuk
tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan beberapa bagian profil tanah
yang dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi untuk kebanyakan mendekati titik
layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang begitu cepat, dapat mempertahankan
pertumbuhan tanaman. Penyesuaian untuk menjaga kehilangan air di atas titik
layunya telah ditunjukkan dengan baik.
Kapasitas lapang, yaitu
air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi turun semua. Kondisi
kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah
dibiarkan selama 48 jam, sehingga air gravitasi sudah turun semua. Pada kondisi
kapsitas lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman karena pori
makro berisi udara sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air. Kandungan air
pada kapasitas lapang ditahan dengan tegangan 1/3 atm atau pada pF 2,54.
Tekstur
tanah adalah kasar atau halusnya tanah dari fraksi tanah halus 2mm, berdasarkan
perbandingan banyaknya butir butir pasir, debu dan liat (Hardjowigeno, 2003).
Pada beberapa tanah, kerikil batu dan batuan induk dari lapisan lapisan tanah
ada juga yang mempengaruhi tekstur dan penggunaan tanah. Perkiraan atau
penentuan tekstur tanah diperlukan pada saat menyelidiki tanah tanah
dilapangan.
Tekstur tanah diartikan
sebagai proporsi pasir, debu dan lempung. Partikel ukuran lebih dari 2 mm,
bahan organik dan agen perekat seperti kalsium karbonate harus dihilangkan
sebelum menentukan tekstur. Tanah bertekstur sama misal geluh berdebu mempunyai
sifat fisika dan kimia yang hampir sama dengan syarat mineralogi lempung.
Tekstur tanah adalah
keadaan tanah yang menunjukan kasar halusnya tanah. Ini dapat dideteksi dengan
cara memirit tanah denngan jari tangan.
Istilah tekstur tanah (soil texture) bermakna kisaran ukuran zarahzarah di
dalam tanah, yakni apakah zarah-zarah tersebut tersusun dari partikel terutama
berukuran besar, kecil, atau ukuran sedang atau kisaran ukuran. Istilah ini
mumpunyai dua makna balk kualitatif maupun
kuantitatif. Secara kualitatif, tekstur mewakili
"rasa" dari bahan tanah, apakan kasar dan "ngeres" atau
halus dan lembut.
Kadar lengas dapat
diketahui dengan menggunakan berbagai macam metode, antara lain: gravimetris,
tensiometer, pancaran neutron, dan kalsium. Metode ini masing-masing mempunyai
keunggulan dan kelemahan.
1. Metode
gravimetris yaitu menghitung selisih berat lengas antara sebelum dan setelah
dikeringkan, namun dalam pemakaiannya timbangan harus sensitive karena
diperlukan ketelitian yang tinggi dalam baca data agar hasil tidak salah dan
menyimpang.
2. Metode
tensiometer yaitu mengkalibrasikan antara ketinggian air raksa dalam
kelemahannya yang terdesak oleh air dalam tanah dengan kurva standard,
kelemahannya adalah harus dengan kurva standard dan butuh waktu lama dalam
pengukurannya. Keunggulannya dapat melihat fluktuasi air tanah. Pancaran
neutron digunakan untuk menghitung partikel neutron yang tertabrak oleh air
tanah dan tercatat oleh detektor tetapi detektor harus sensitif dan harganya
sangat mahal, kelebihan yang dimiliki adalah metode ini hasilnya sangat rinci.
3. Metode
kalsium adalah kandungan lengas terukur yaitu tekanan yang dicatat oleh
manometer akibat desakan gas hasil reaksi antara bahan karbit dengan air tanah,
dan lain-lain, kelemahan dari metode ini, kadar yang kecil tidak dapat
terdeteksi dan keunggulannya murah.
Manfaat
mengetahui kandungan lengas tanah dalam bidang keteknikan pertanian adalah
lengas berperansangat penting dalam proses genesa tanah. Kelangsungan hidup
tanaman dan renik tanah. Setiap reaksi kimia dan fisika yang terjadi di dalam
tanah hampir selalu melibatkan air sebagai pelarut garam-garam
mineral. Senyawa asam dan basa, serta ion-ion dan gugus-gugus organik maupun anorganik. Manfaat lain dari perhitungan kadar
lengas ini dalam bidang keteknikan pertanian antara
lain, pengetahuan kadar lengas tanah digunakan untuk menduga kebutuhan air
untuk persawahan, menduga kebutuhan air selama proses irigasi dan mengetahui
kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya
simpan lengas atau airnya. Hal ini juga digunakan dalam perhitungan nilai
perbandingan dispersi (NPD). Selain itu digunakan untuk mengetahui
daya tahan tanah terhadap erosi.
Dalam bidang keteknikan
pertanian, pengetahuan tentang kadar lengas sangat bermanfaat, karena akan
mengontrol serapan hara dan pernafasan akar-akar tanaman yang akan berpengaruh
pada pertumbuhan tanaman. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengetahui
kapasitas lengas maksimum suatu tanah, sehingga dapat diketahui daya simpan
lengasnya demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
keberhasilan dalam pembudidayaan dibidang pertanian.
Manfaat yang
diperoleh dengan mengetahui kadar lengas tanah adalah:
1.
Dalam
pengolahan tanah
Dengan
mengetahui kadar lengas metode pengolahan lahan
dapat ditentukan dengan cara yang tepat
2.
Dalam
penentuan kisaran air bagi tanaman
Dengan
adanya air bebas, air tersedia, dan air tidak tersedia maka kisaran air yang
akan diberikan pada tanaman bisa dikira-kira lebih dulu
3.
Dalam
pemupukan
Dengan
mengetahui kadar lengas juga dapat ditentukan jenis pupuk yang sesuai dengan
tanah tertentu.
Arduino
adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu
sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca
input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang
diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan
input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Bahasa pemrograman
Arduino adalah bahasa C.
Kelebihan software arduino:
1.
Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
2.
Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga
pengguna laptop yang tidak memiliki port serial atau RS323 bisa menggunakannya.
3.
Bahasa pemrograman relatif mudah karena software arduino dilengkapi dengan kumpulan
library yang cukup lengkap.
4.
Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Misalnya shield
GPS, Ethernet, SD Card, dll.
Prosedur
praktikum:
1.
Menyiapkan enam jenis tanah secukupnya,
setiap kelompok mengambil sampel tanah dari tempat yang berbeda-beda.
2.
Menimbang ring sampel, ring sampel yang
kosong ditimbang bersama tutupnya.
3.
Mengoventanah 105oC selama 24
jam, sampel tanah yang sudah diambil bebas dari batuan dan serabut-serabut akar
tanaman dioven selama 24 jam dengan suhu oven 105oC.
4.
Setelah tanah yang di oven dikeluarkan masukan
tanah kedalam botol plastik dengan perbandingan antara tanah dan air 1:1.
5.
Sajikan hasil pengamatan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel
5.Tinggi tekstur tanah
Teksturtanah
|
Lama waktu
(jam)
|
Tinggi (cm)
|
|
½ jam
|
48 jam
|
||
Pasir
|
1/3
|
6,5
|
5,8
|
Debu
|
½
|
5
|
5,9
|
Liat
|
48
|
-
|
0,5
|
6.
Tanah yang telah di oven tersebut juga
ditimbang sebanyak 40 gram utnuk setiap 1 ring dan dimasukkan ke dalam ring. Memasukan
tanah ke 3 ring sampel.
a. Untuk
ring pertama dengan tanah 40 gram dibiarkan tanpa air
b. Untuk
ring ke dua dengan tanah 40 gram diberikan air sebanyak 10 ml
c. Untuk
ring ke tiga dengan tanah 40 gram diberikan air sebanyak 30 ml
7.
Menancapkan Soil Moisture Sensor
Kalibrasi
8.
Ketiga ring tersebut kemudian ditimbang
satu persatu.
9.
Kemudian ketiga ring yang berisi sampel
tanah tersebut dimasukkan kedalam oven selama 24 jam dengan suhu 1050C.
10. Setelah
24 jam menimbang tanah + ring.
11. Menghitung
kadar air dengan rumus
Tabel
6. Kadar air dan resistensi tanah yang diuji
Tanah
|
Mawal
|
Makhir
|
Ka (%)
|
Resistansi (mV)
|
A
|
41
|
38.1
|
7.611549
|
0
|
B
|
46.09
|
32.69
|
40.99113
|
565
|
C
|
67.38
|
39.89
|
68.91451
|
846
|
Keterangan
: 0 – 300 = Dry soil
300 – 700 = Humid Soil
700 – 950 = Inwater
Presentase pasir, debu, dan liat
dihitung sebagai berikut:
Presentase
pasir: Tinggi pasir x 100%
Tinggi total
Presentase
pasir: 5,8 x 100%
12,2
Presentase
pasir: 47,5%
Presentase
debu: Tinggi debu x 100%
Tinggi total
Presentase
debu: 5,9 x 100%
12,2
Presentase
debu: 48,4%
Presentase
liat: Tinggi liat x 100%
Tinggi total
Presentase
liat: 0,5 x 100%
12,2
Presentase
liat: 4,1%
Hasil perhitungan
diatas menunjukan presentase pasir sebesar 47,5%, presentase debu sebesar 48,4%
dan presentase liat sebesar 4,1%. Hasil ini sangat dipengaruhi oleh tekstur
tanah yang dari tanah yang diambil. Tekstur tanah sendiri dipengaruhi oleh
iklim, topografi, organisme hidup dialam tanah tersebut, waktu dan bahan induk.
Tekstur tanah adalah
keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan
komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah.
Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu pasir 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm. Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh
terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah,
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Maka pada suatu tanah, butiran
pasir merupakan penyusun yang dominan, pada kasus lain liat merupakan penyusun
tanah yang terbesar.
Grafik diatas
menunjukan hubungan antara kadar air tanah terhadap resistensi. Pada kadar 7.611549%
resistensi berada pada 0 mV. Pada saat kadar air 40.99113% maka resisten berada pada 565 mV.
Sedangkan ketika kadar air berada 68.91451% resistensi berada pada 846 mV.
Kadar air dan
resistensi setiap tanah berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan masa awal
dan masa akhir pada setiap sampel tanah. Misalnya saja pada sampel tanah
kelompok enam. Pada saat resistensi berada di titik 0 mV kadar air bera pad 7,78%,
selisih 0,17% dengan kadar air pada kelompok lima yaitu 7.611549%. Perbedaan
kadar air tersebut dikarenakan adanya perbedaan masa awal dan masa akhir antara
kelompok lima dan kelompok enam. Meskipun berada dalam resistensi yang sama
yaitu 0 mV namun kadar
air dari kedua kelompok tersebut tidak sama. Bila pada kelompk lima resistensi
sesuai dengan jenis perlakuakn, yaitu pada ring a atau ring pertama tidak
diberi air maka sampel termasuk dalam range 0-300 yang dikatagorikan sebagai Dry soil begitupun pada kelompok enam.
Pada ring b atau ring kedua tanah ditambah dengan 10 mili liter air maka tanah
tersebut seharusnya masuk kedalam katagori Humid
Soil yang berada pada range 300-700 dan pada kelompok lima nilai
resistensinya berada pada angka 565 hasil ini menunjukan kesesuaian sensor
dengan perlakuan. Sementara itu pada ring b kelompok enak yang diberikan
perlakuan sama dengan kelompok lima nilai resistensinya berada pada angka 812
yang artinya termasuk kedalam katagori Inwater
bukan Humid Soil padahal bila dilihat
dari perilaku perlakuan penamabahan 10 mili liter air yang sama seharusnya
kedua sampel tanah tersebut menunjukan nilai resistensi yang berada pada range
300-700. Begitu pula pada ring sampel tanah c atau yang ketiga. Pada kelompok
lima tanah yang diberi penambahan air sebanyak 30 mili liter tersebut nilai
resistensinya berada pada range 700-950 hal ini menunjukan tanah tersebut
termasuk Inwater. Dengan perlakuan
yang sama pula pada kelompok enam didapati perbedaan nilai resistensi yaitu 218
nilai tersebut berada pada range 0-300 yang menandakan bahwa tanah tersebut Dry soil.
Perbedaan tersebut dapat terjadi akibat ketidak
konsistenan soil
moisture sensore atau kesalahan pada manusia yang
menggunakannya. Karena seharusnya perbedaan perlakuan akan memberikan nilai
resistensi yang berbeda pula.
Klasifiksi kelembaban
tanah berdasarkan hasil pengukuran soil
moisture sensore:
1. Dry soil,
tanah yang dapat dimasukan didalam katagori Dry
soil adalah jenis tanah yang memiliki nilai resistensi pada range 0-300 mV.
Pada kelompok kami jenis tanah yang termasuk kedalam Dry soil adalah tanah pada ring a atau ring pertama yang tidak
diberikan penambahan air.
2. Humid Soil,
untuk katagori ini nilai resistensi tanah harus berada pada range 300-700. Pada
kelompok kami tanah tersebut berada pada ring b atau ring kedua dengan
perlakuan penambahan 10 mililiter air pada tanah.
3. Inwater, tanah
yang termasuk kedalam katagori ini memiliki nilai range 700-950. Pada kelompok
kami terdapat pada ring c atau ring kedua dengan perlakuan penambahan air
sebanyak 30 mili liter air pada tanah.
Praktikum
tidak selamanya mengalami kelancaran dan kemulusan dalam pelaksanaannya ada
kalanya praktikan juga mengalami beberapa kendala pada saat pelaksanaan
praktikum. Pada praktikum kali ini kendala yang dialami adalah keterbatasan soil moisture sensore
hal ini menyebabkan mahasiswa tidak dapat mencoba mengukur resistensi tanah
sendiri. Selain itu soil moisture sensore
yang hanya ada satu menyebabkan data yang diambil kurang falid karena
berkali-kali dipakai pada saat waktu yang sama.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah:
1.
Lengas tanah adalah air yang terikat
oleh berbagai gaya, misalnya gaya ikat matrik, osmosis dan kapiler.
2.
Kapasitas lapang adalah
persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah terjadinya drainase dan
kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat.
3.
Tekstur tanah diartikan sebagai proporsi
pasir, debu dan lempung. Partikel ukuran lebih dari 2 mm, bahan organik dan
agen perekat seperti kalsium karbonate harus dihilangkan sebelum menentukan
tekstur.
4.
Kadar lengas dapat diketahui dengan
menggunakan berbagai macam metode, antara lain: gravimetris, tensiometer,
pancaran neutron, dan kalsium.
5.
Manfaat lain dari perhitungan kadar lengas ini dalam bidang keteknikan pertanian
antara lain, pengetahuan kadar lengas
tanah digunakan untuk menduga kebutuhan air untuk persawahan, menduga kebutuhan
air selama proses irigasi dan mengetahui
kemampuan suatu jenis tanah mengenai daya
simpan lengas atau airnya.
6.
Arduino adalah kit
elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel.
7.
Kadar air dan resistensi setiap tanah
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan masa awal dan masa akhir pada
setiap sampel tanah.
8.
Klasifiksi kelembaban tanah berdasarkan
hasil pengukuran soil moisture sensore ada
tiga yaitu dry soil, humid soil dan inwater.
B. Saran
Praktikum sudah
berjalan dengan lancar, namun peralatan yang digunakan masih terlalu sedikit,
serta waktu praktikum terlalu malam.
Hotel Casinos & Resorts Near Casino, St. Louis
BalasHapusExplore the best 원주 출장마사지 25 수원 출장안마 casinos near St. 경주 출장마사지 Louis, MO. 충청남도 출장샵 Find reviews 파주 출장샵 and discounts for AAA/AARP members, seniors,