KONSEP LOW PRESSURE PADA VACCUM FRYING
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Buah-buahan merupakan salah satu
komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki peluang
untuk diekspor. Karena buah-buahan bersifat musiman dan mudah rusak (perishable)
setelah dipanen, maka harga jual produk mengalami penurunan yang sangat
signifikan pada saat musim panen raya dan tingkat kehilangan hasil tinggi
mencapai 25-40%. Salah satu alternatif untuk meningkatkan umur simpan dan
pemanfaatan buah yang BS serta memberikan nilai tambah produk buah-buahan
adalah dengan melakukan pengolahan buah-buahan menjadi keripik. Keripik buah
merupakan makanan ringan yang menyehatkan karena kandungan seratnya tinggi.
Pengolahan keripik buah dapat dilakukan dengan menggunakan penggorengan biasa
dengan pencelupan pada minyak goreng pada tekanan atmosfir (deep frying) atau
dengan penggorengan pada tekanan rendah (vacuum frying).
B.
Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini diantaranya adalah:
1.
Praktikan dapat
memahami konsep gas ideal
2.
Praktikan dapat memahami
sifat gas dan uap
3.
Praktikan dapat
memahami penerapan sifat gas dalam kehidupan sehari-hari (salah satunya dengan vaccum frying)
I.
TINJAUAN PUSTAKA
Cara
penggorengan keripik buah tergantung pada jenis buah dan tingkat kandungan air
buah. Untuk buah-buahan yang kandungan airnya tinggi seperti buah nangka,
nenas, pepaya, dan salak, penggorengannya dilakukan dengan menggunakan vacuum
frying. Dengan berkembangnya teknologi penggorengan vakum, terdapat peluang
untuk menghasilkan keripik buah yang memiliki rasa dan aroma seperti buah
aslinya, tekstur renyah, serta nilai gizinya relatif dapat dipertahankan karena
proses penggorengan berlangssung pada suhu relatif rendah.
Mesin
pengenggoreng hampa (vaccum fryer)
adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan
cara penggorengan hampa. Teknik penggorengan hampa yaitu menggoreng bahan baku
(biasanya buah-buahan atau sayuran) dengan menurunkan tekanan udara pada ruang
penggorangan sehingga menurunkan titik didih air sampai 500-600C.
Dengan turunnya titik didih air maka bahan baku yang biasanya mengalami
kerusakan/perubahan pada titik didih normal 1000C biasa dihadirkan.
Teknik penggorengan hampa ini akan menghasilkan kualitas yang lebih baik
dibandingkan dengan cara penggorengan biasa.
Mesin
penggoreng vakum (vacuum frying) dapat mengolah komoditas peka panas seperti
buah-buahan menjadi hasil olahan berupa keripik (chips), seperti keripik
nangka, keripik apel, keripik salak, keripik pisang, keripik nenas, keripik
melon, keripik salak, dan keripik pepaya. Dibandingkan dengan penggorengan
secara konvensional, sistem vakum menghasilkan produk yang jauh lebih baik dari
segi penampakan warna, aroma, dan rasa karena relatif seperti buah aslinya.
Mesin vacuum frying atau mesin penggoreng hampa adalah mesin untuk membuat
aneka keripik buah dan sayur (fruits and vegetable chips) dengan sistim vakum.
Mesin pengolah buah menjadi keripik ini adalah tergolong teknologi tepat guna yang baru di Indonesia. Mesin pengenggoreng
hampa (vaccum fryer) adalah mesin
produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara
penggorengan hampa. Teknik penggorengan hampa yaitu menggoreng bahan baku
(biasanya buah-buahan atau sayuran) dengan menurunkan tekanan udara pada ruang
penggorangan sehingga menurunkan titik didih air sampai 500-600C.
Vacuum Frying
adalah mesin yang digunakan untuk menggoreng buah atau sayuran menggunakan
metode penggorengan vakum sehingga buah atau sayuran tersebut menjadi produk
baru berupa keripik buah atau keripik sayur. Vacuum
frying (penggorengan hampa) adalah suatu proses penggorengan yang
tergolong dalam kategori deep frying (penggorengan dalam – penggorengan celup),
yaitu proses penggorengan yang mana seluruh bahan yang digoreng “tenggelam
seluruhnya” di dalam minyak.
Proses
deep frying ini sering kita lihat, misalnya proses penggorengan lalapan ayam,
atau proses penggorengan tahu crispy, atau kentang goreng. Bedanya dengan vacuum
frying adalah bahwa pada proses vacuum frying, bahan yang digoreng
ditaruh dalam tabung penggorengan yang kondisinya vakum. Penggorengan vakum digunakan
untuk melakukan proses penggorengan dalam suhu rendah. Pada proses normal,
minyak goreng akan mencapai titik didih pada suhu sekitar 160 0C.
Banyak bahan yang tidak bisa digoreng pada suhu setinggi itu. Barangkali orang
– orang yang memiliki ide – ide gila untuk menggoreng bahan – bahan yang “tidak
bisa digoreng” itulah yang kemudian menginspirasi para peneliti untuk
menciptakan mesin Vacuum Fryer. Dengan penggorengan vakum, dimungkinkan
melakukan proses penggorengan pada suhu yang lebih rendah, misalnya 70 0C
atau 80 0C.
Prinsip
kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan buah dengan
kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat menutup, sehingga
kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan
mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk dengan
kualitas yang bagus dalam artian warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak berubah
dan renyah pengaturan suhu tidak boleh melebih 85° C dan tekanan vakum antara
65 ± 76 cmHg.
Kondisi
vakum ini dapat menyebabkan penurunan titik didih minyak dari 110° C ± 200° C
menjadi 80° C ± 100° C sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan rasa,
aroma, dan warna bahan seperti mangga dan buahan lainnya. Bahan yang digoreng
diletakkan di dalam keranjang berangka segi empat yang bagian bawahnya terbuat
dari bahan tahan panas dan karat, dengan diameter sekitar 2 mm. keranjang dan
bahannya ditempatkan secara manual di dalam penggorengan.
Dibandingkan
dengan penggorengan secara konvensional, sistem vakum menghasilkan produk yang
jauh lebih baik dari segi penampakan warna, aroma, dan rasa karena relatif
seperti buah aslinya. Namun demikian
mesin vaccum frying memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan
mesin atau alat penggoreng lainnya.
Kelebiham
mesin vaccum frying:
1.
Nutrisi pada bahan
makanan yang digoreng dengan mesin vaccum
frying tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah (80-85 0 C),
disertai dengan pemvakuman
2.
Warna bahan makanan
yang digoreng dengan mesin vaccum frying tidak
berubah dan tidak gosong
3.
Penggorengan alami, tanpa
penambahan zat pewarna dan perasa
4.
Bahan (keripik) renyah dan nikmat
Kekurangan mesin vaccum frying:
1.
Hargannya yang
relatif mahal
2.
Membutuhkan tenaga
ahli untuk mengoprasikan mesin vaccum
frying
3.
Membutuhkan perawatan
khusus
Selain mesin vaccum frying terdapat beberapa alat atau mesin penggoreng lainnya,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Deep
frying electric
Penggorengan
dengan system element pemanas sehingga panas yang dihasilkan dapat merata pada
minyak sehingga hasil gorengan tidak gosong. Temperatur dapat disetel sesuai
dengan kebutuhan. Minyak yang dipakai bisa lebih tahan lama karena tidak akan
terjadi over heating.
2.
Deep friyer gas
Mesin ini berbahan
bakar gas elpiji tanpa Timer. Mesin Deep fryer ini digunakan untuk menggoreng
pisang, ayam goreng, kentang goreng dll.
3.
Deep frying dengan automatic temperature control
Pada mesin ini minyak goreng yang
diinginkan akan selalu stabil, sehingga hasil gorengan sangat bagus. Lebih irit
minyak & lebih sehat karena tidak over heating.
Selama proses penggorengan padatan (buah) pada
kondisi hampa udara terjadi perpindahan panas dan massa secara simultan.
Pepindahan panas dari minyak panas ke permukaan padatan kemudian merambat ke
dalam, sehingga kandungan air keluar ke permukaan menyebabkan perubahan volume
dan rasio densitas pada padatan yang digoreng. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penguapan air terhadap perubahan volume dan rasio densitas
padatan selama proses penggorengan pada kondisi hampa udara. Sampel penelitian
adalah buah nangka yang digoreng pada suhu 90 dan 100 0 C dengan
lama penggorengan 15 - 60 menit pada tekanan hampa udara 10 dan 15 kpa (tekanan
absolut). Seluruh air di dalam padatan dianggap sebagai air bebas yang menyebabkan
terjadinya penyusutan dan pemekaran serta pengecilan dan pembesaran pori dalam
padatan jika dihilangkan. Parameter yang diamati adalah penguapan air perubahan
volume dan perubahan rasio densitas. Hasil penelitian menunjukkan suhu dan tekanan
vakum berpengaruh terhadap penguapan air, perubahan volume dan rasion densitas
padatan. Laju perubahan volume dan rasio densitas dipengaruhi oleh laju penguapan
air. Apabila penguapan air belum konstan terjadi penyusutan dan pengecilan pori,
setelah penguapan air bebas sudah konstan mulai terjadi pemekaran dan pembesaran
pori sampai akhir penggorengan.
Dari ringkasan jurnal
diatas dapat kita peroleh informasi bahwa perlakuan vakum dapat mempercepat laju
perubahan volume dan rasio densiti yang dipengaruhi oleh laju penguapan air.
Perlakuan vakum tersebut juga mempercepat proses penggorengan karena setelah
penguapan air bebas sudah konstan mulai terjadi pemekaran dan pembesaran pori
sampai akhir penggorengan. Pada kondisi vakum suhu penggorengan dapat
diturunkan sebesar 50⁰C
– 60⁰C atau 5 – 6
dekade, karena penurunan titik didih air. Dengan demikian bahan yang mengalami
kerusakan warna, aroma, rasa dan nutrisi akibat panas dapat diproses dengan
teknologi vacuum frying. Di sisi lain kerusakan minyak dan akibat-akibat yang
ditimbulkan dapat diminimumkan karena proses dilakukan pada suhu dan tekanan
rendah.
Gambar 1. Vaccum frying
Keterangan gambar:
1. Pompa
vakum water jet, berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng
sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air dari bahan yang
digoreng.
2. Tabung
penggoreng, berfungsi untuk mengkondisikan bahan sesuai tekanan yang
diinginkan. Di dalam tabung dilengkapi keranjang buah setengah lingkaran.
3. Kondensor,
berfungsi untuk mengembunkan uap air yang dikeluarkan selama penggorengan.
Kondensor ini air sebagai pendingin.
4. Unit
pemanas, menggunakan kompor gas LPG.
5. Unit
Pengendali Operasi (Panel Kontril), berfungsi untuk mengaktifkan alat vakum dan
unit pemanas.
6. Bagian
pengaduk penggorengan, berfungsi untuk mengaduk buah yang berada dalam tabung
penggorengan.
7. Mesin peniris minyak
(Spiner), berfungsi untuk meniriskan kandungan minyak kripik yang sudah jadi.
Termometers infrared mengukur suhu
menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan objek.
Kadang disebut termometer laser jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan
pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat
mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan
mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya,
Temperatur objek dapat dibedakan.
Desain utama
terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang mengubah
energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur
setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas
pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan
demikian, termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana
termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak
menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.
Gambar 2.
Termometer Infrared
Bagian-bagian termometer
infrared:
1.
Pemancar, untuk
memancarkan sinar infrared
2.
Tombol penembak, untuk
menembak ifrared
3.
Display, untuk
menampilkan suhu yang diukur
4.
Gagang pegangan, untuk
memegang termometer
Pada praktikum kali ini, kami
melakukan dua kali percobaan. Percobaan pertama dengan perlakuan tidak vakum,
sedangkan percobaan kedua dengan perlakuan vakum. Pada praktikum kali ini kami menggunakan
mesin vaccum frying. Waktu yang
diperlukan pada perebusan air dengan kondisi tidak di vakumkkan lebih lama jika
dibandingkan dengan kondisi yang divakumkan. Dengan kondisi mesin yang
divakumkan air akan lebih cepat mendidih karena perlakuan vakum dapat mempercepat laju perubahan volume dan rasio
densiti yang dipengaruhi oleh laju penguapan air. Perlakuan vakum tersebut juga
mempercepat proses penggorengan karena setelah penguapan air bebas sudah
konstan mulai terjadi pemekaran dan pembesaran pori sampai akhir penggorengan. Pada
kondisi vakum suhu penggorengan dapat diturunkan sebesar 50⁰C – 60⁰C atau 5 – 6 dekade, karena
penurunan titik didih air.panas yang dialirkan dari
sumbu ke tabung akan terjebak dan menyebar dengan rata, hal ini menyebabkan
tekanan lebih tinggi sehingga air lebih cepat mendidih.
Hasil praktikum kali ini
menunjukan air lebih cepat mendidih dengan perlakan vakum dibandingkan dengan
perlakuan tidak vakum. Pada perlakuan tidak vakum air mendidih pada suhu 100 0C
dan tekanan 1 atm, serta durasi 19,35 menit sampai 21,7 menit, sedangkan pada
perlakuan vakum air mendidih pada suhu 70 0C dan tekanan 0,66 atm,
serta durasi 8,47 menit. Keadaan tersebut membuktikaan bahwa air lebih cepat
mendidih pada kondisi vakum.
Dalam pelaksanaan praktikum
tidak semuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana, tak terkecuali pada
praktikum kali ini. Pada praktikum kali ini kami menemukan beberapa kendala
seperti, ke eroran termometer infrared, minimnya ketersediaan alat praktikum
praktikum, waktu yang praktikum yang terlalu singkat serta mesin yang bocor
dibagian las-lasannya. Waktu praktikum
yang singkat serta terbatasnya fasilitas menyebabkan praktikum berjalan kurang
efesien, dan terhambat. Tidak semua praktian dapat melakukan pengukuran suhu
secara langsung.
V. KESIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam praktikum
kali ini adalah sebagai berikut:
1.
Mesin pengenggoreng
hampa (vaccum fryer) adalah mesin
produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara
penggorengan hampa.
2.
Prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran
dan buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat
menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna.
3.
Termometers infrared mengukur suhu menggunakan
radiasi kotak hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan objek.
4.
Air lebih cepat
mendidih pada saat mesin divakumkan
B.
Saran
Praktikum sudah
berjalan dengan lancar namun pengkondisian peserta praktikum belum otimal dan
penyediaan alat praktikum juga masih sangat kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Arstiyan Rasmiarso. Pemodelan Aspek Termodinamika Pengisian Tanki Gas
Hidrogen. Skripsi, Jurusan Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, 2010.
Diktat termodinamika Dasar. Oleh :
Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung Sugeng W., ST., MT.
Legiyon
stephanus,2007.fisika sma.PT
Grasindo:jakarta.
Giancoli,
D. C.1997.Fisika .erlangga :jakarta
Nurachmadani
setya,2007.fisika sma.gumunggung
surakarta.
Komentar
Posting Komentar