Kasih anak dan orang tua

Jika jarak tak lagi menjadi batas antara anak dan orang tua, kenapa komunikasi masih sulit untuk dijalani?. Bahkan kemajuan teknologi tak mampu menggantikan komunikasi secara langsung antara anak dan orang tua. Ketika jarak memang tak jadi rintangan, kenapa kasih sayang masih enggan bersemayam?. Dahulu bertegur sapa dengan orang tua adalah hal biasa, namun kini hal itu menjadi sesuatu yang langka dan amat berharga. Tuntutan zaman membuat para orang tua giat bekerja untuk membahagiakan anak-anaknya, namun terkadang kesibukan mereka yang begitu menyita membuat sang anak kehilangan figur akan sosok orang tua. Sebagai anak pantaskah bila kita menyalahkan orang tua? Sebagai orang tua pantaskah bila kita mengabaikan perasaan anak-anak kita?. Hal ini tak dapat kita pandang dari salah satu sisi saja.
 Orang tua bekerja keras agar dapat memenuhi segala keinginan anaknya,para orang tua tak menginginkan hidup anaknya kekurangan. Mereka ingin sekali menjadikan anak-anaknya berada dalam naungan kebahagiaan. Tuntutan zaman menjadikan uang sebagai hal penting yang menjanjikan. Dalam lubuk hati orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, mulai dari bidang pendidikan, lingkungan hingga status sosial. Orang tua tak ingin anaknya merasakan kesedihan karena apa yang anaknya inginkan tak dapat mereka kabulkan. Seandanya naknya mengerti betapa orang tua tak ingin anak-anaknya kecewa. Bukan keinginan mereka untuk tenggelam dalam pekerjaannya, dalam benak mereka jikalau mereka tidak bekerja maka mereka tak dapat mengabulkan keinginan anak-anaknya. Sebaliknya, terkadang anak-anak tak mau mengerti dan memahami keadaan orang tua mereka. Mereka hanya menginginkan ayah dan ibunya selalu ada disaat mereka membutuhkannya. Tanpa mereka sadari kecukupan yang mereka peroleh adalah buah dari hasil keringat orang tuanya. Pendidikan tinggi, status sosial, fasilitas-fasilitas mewah dan masih banyak hal-hal lainnya yang mereka peroleh berkat kerja keras orang tuanya.
Terkadang rasa egosi memang menguasai keduannya. Orang tua ingin anak-anaknya memahami kesibukan mereka, sementara anak-anaknya ingin orang tua memahami perasaan mereka. Untuk menyeimbangkan antara keduanya, bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti melakukan komunikasi yang intensif.
 Komunikasi dan rasa saling memiliki akan membuat hubungan antara anak dan orang tua lebih baik. Memang tidak mudah untuk melakukannya. Menyamakan pola pikir memang sulit namun bukan berarti hal tersebut menjadikan komunikasi antara anak dan orang tua tidak dapat terjalin dengan baik. Mulailah dengan menanyakan kabar, berbagi hal-hal kecil yang terjadi pada hari ini, pastikan persaan keduanya saling terisi. Ketika komunikasi sudah berjalan dengan baik hubungan antara keduannyapun akan berjalan dengan baik. Usahakan untuk saling bertemu meskipun jarang, bila orang tua sibuk maka anak harus mengerti dan memahami keadaan orang tua, sebaliknya orang tua pun harus memahami perasaan anak-anaknya bahwa anak-anak mereka membutuhkan kasihsayang dan kehadiran orang tuanya.

Komentar

Postingan Populer