Renungkan
Adakalanya
kita marah kepada orang lain atas hal yang kita alami. Misalnya saja ketika
kita ketilang dengan seorang kawan kita sadari atau tidak biasanya kita akan
cenderung menyalahkan kawan kita tersebut. Atau misalnya saja ketika kita
sedang sakit kita cenderung marah-marah pada orang yang menyuruh kita untuk
berobat, padahal itu demi kebaikan kita juga. Biasanya dalam kondisi sakit
orang yang paling cerewet menyuruh kita untuk beronat adalah ibu. Tapi apa
tanggapan kita dengan anjuran dari seorang wanita yang telah berjuang
melahirakan kita. Bisa kita pastikan reaksi pertama kita adalah menolak dan
meyakinkan pada ibu kita bahwa kita baik-baik saja, ketika kondisi kita semakin
lemah ibu kita semakin mendesak untuk berobat, kebanyakan seorang anak akan merasa
bosan bahkan marah ketika ibunya ber ulang kali menyuruhnya untuk berobat.
Sebenarnya kita sadar bahwa ibu berniat baik.
Adakalanya kita ingin sekali berobat karena rasa sakit yang sudah tak
tertahan tetapi kita sering beranggapan bahwa kita akan baik-baik saja.
Sejujurnya dalam kondisi seperti ini kita sebagai seorang anak ingin sekali di
perhatikan oleh ibu tercinta. Tetapi naasnya ibu kita jauh lebih khawatir
dengan kondisi tubuh kita yang semakin melemah. Pada saat seorang ibu melihat
anaknya sakit mereka akan cenderung sibuk mencari obat, mendatangi dokter
bahkan menanyakan informasi tentang penyakit yang kita alami tak tanggung-tanggung
mulai dari dokter spesialis hingga pengobatan alternative. Semua itu ibu kita
lakukan hanya untuk melihat kesembuhan kita. Cobalah buka hati kita sedikit
untuk merasakan perhatian dan kasih sayang ibu kita yang begitu besar.
Berusahalah untuk ber baik sangka dengan segala yang dilakukan oleh ibu kita,
maka akan segerah kita rasakan betapa ibu kita sangat menyayangi kita, beliau
tidak ingin melihat kita menderita dengan apa yang kita alami, beliau hanya
ingin melihat putra dan putrinya tumbuh berkembang dengan penuh kebahagiaan.
Komentar
Posting Komentar