Menjadi diri sendiri

Ketika kita memetik buah mangga, yang terbayang dalam ingatan adalah rasa asam dan manis. Seperti itulah rasa buah mangga. Bagaimana kalo rasa buah mangga berubah menjadi manis dan asin, masihkah kita dapat menyebut buah tersebut sebagai buah mangga. Untuk mengetahuinnya kita dapat menggunakan dua versi jawaban. Jawaban yang pertama adalah masih dapat di sebut buah mangga, sedangkan jawaban yang kedua tidak dapat lagi di sebut buah mangga. Jawaban kedua buah tersebut tidak dapat lagi di sebut sebagai buah mangga. Jadi jawaban mana yang benar. Sebuah buah dapat di kenali dari bentuk dan rupa serta penampakannya, namun hal itu tidak dapat 100% di benarkan. Karena rupa dan bentuk bauh dapat di buat-buat, ada beberapa makanan yang dapat dibuat semirip mungkin dengan buah, seperti bakpao buah. Bentuknya memang hampir sama dengan buah-buah yang ada pada umumnya, namun sesungguhnya itu bukanlah buah karena buah tidak terbuat dari tepung. Meskipun rasanya di samakan dengan buah aslinya, tetap saja itu bukan sebuah buah namun sebuah bakpao. Begitupun dengan rasanya ketika buah mangga terasa seperti buah anggur maka buah itu tidak dapat di golongkan kedalam buah mangga, mengapa demikian karena bisa saja itu hanya tiruan buah mangga bukan buah mangga sungguhan.
Begitupun dengan identitas seorang, walaupun penampakannya dibuat semenarik mungkin ketika sikap dan perangainya kurang baik maka orang tersebut tidak dapat digolongkan sebagai orang yang baik. Kita tidak perlu menjadi orang lain dengan berpura-pura, cukuplah kita menjadi diri sendiri dan jujur akan keadaan dan sifat-sifat kita. Tak perlu mejadi orang lain untuk dianggap baik, jadilah dirimu sendiri dan perbaikilah sifat buruk menjadi sifat yang baik maka enggkau akan menjadi orang yang baik.

Komentar

Postingan Populer